![]() |
Cara mengecek penerima bansos dari Kemensos (Sumber gambar: reviewsteknologiku.tech) |
Cara cek bansos kemensos 2025 bisa dilakukan secara online
dimanapun dan kapanpun. Dengan cara online ini, sehingga masyarakat lebih mudah
mendapatkan informasi mengenai bantuan sosial yang akan diberikan oleh
pemerintah.
Begitu banyak bansos yang akan dikeluarkan oleh
pemerintah di tahun 2025 ini. Beberapa diantaranya misalnya seperti PKH
(Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), BST (Bantuan
Sosial Tunai), BLT BBM (Bantuan Langsung Tunai), Bantuan Listik dan lain-lain.
Ada dua cara yang bisa digunakan untuk mengecek NIK KTP penerima bansos (PKH, BPNT, BST, BLT) yaitu melalui website resmi kemensos.go.id
dan aplikasi Cek Bansos. Untuk tutorial atau langkah-langkahnya, silakan simak
panduan berikut.
Cek Bansos Melalui Website
Resmi Kemensos
Kementerian Sosial RI atau kemensos telah resmi
mengumumkan siapa saja penerima bantuan sosial 2025 melalui situs cekbansos.kemensos.go.id
. Di website tersebut, kalian tidak perlu memasukkan NIK KTP atau Kartu
Keluarga (KK), cukup hanya mengetikkan nama dan sesuaikan dengan identitas.
Berikut langkah-langkah cek penerima bansos lewat cekbansos.kemensos.go.id.
1.
Buka website cekbansos.kemensos.go.id
pakai hp atau laptop
2.
Pilih identitas sesuai KTP (Provinsi, Kabupaten,
Kecamatan, Desa)
3.
Selanjutnya masukkan nama penerima bansos sesuai KTP
4.
Masukkan kode huruf atau captcha yang tertera
5.
Kemudian klik tombol “Cari Data”
6.
Silakan cari nama dan tipe bansos yang didapatkan. Catatan:
jika ada nama yang sama, silakan sesuaikan umur. Hitung saja umur Anda, misalnya
kelahiran 1965. Cara hitungnya adalah 2025-1965= 60 tahun.
Melalui Aplikasi Cek Bansos
Selain melalui situs cekbansos.kemensos.go.id,
untuk mengecek penerima bantuan sosial 2025 juga bisa melalui aplikasi Cek Bansos.
Platform tersebut bisa di download di Google Play Store (Android) atau App
Store (iOS). Berikut tutorial cara cek NIK KTP penerima bansos di aplikasi Cek
Bansos.
1.
Buka aplikasi Cek Bansos
2.
Jika belum punya, silakan download aplikasi Cek Bansos di Google Play Store
3.
Pada halaman utama Cek Bansos, masukkan identitas Anda
sesuai KTP (Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa)
4.
Masukkan nama sesuai KTP
5.
Masukkan jawaban dari permintaan yang diminta. Misalnya
9+1=? Silakan jawab 10 (sesuaikan dengan angka yang nanti muncul di layar)
6.
Selanjutnya klik tombol “Cari Data”
7.
Cek nama dan jenis bansos yang Anda dapatkan.
Tidak Terdaftar di Cek Bansos Kemensos
Walaupun layanan cek bansos 2025 ini sudah baik, tetapi
kenyataan dilapangan masih ditemukan warga yang layak mendapatkan bantuan
tetapi tidak terdaftar. Jika nama Anda tidak terdaftar
di Cek Bansos, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Berikut adalah
penjelasan lengkap beserta solusi yang bisa Anda lakukan:
Data Belum di Update
Penyebab
nama tidak terdaftar di cek bansos kemungkinan karena data
penerima bansos di sistem Kemensos mungkin belum diupdate atau belum sinkron
dengan data terbaru dari daerah.
Solusi Data Belum di Update:
1. Hubungi Dinas
Sosial setempat atau kantor desa/kelurahan untuk memastikan data
Anda sudah terdaftar.
2. Pastikan
data Anda sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),
karena bansos disalurkan berdasarkan data ini.
Tidak Memenuhi Kriteria
Masyarakat harus paham,
bahwa bansos tertentu hanya diberikan kepada keluarga atau
individu yang memenuhi kriteria tertentu, seperti:
1. keluarga miskin atau rentan
miskin.
2. Memiliki
anggota keluarga yang termasuk kelompok rentan (lansia, disabilitas, anak
sekolah, ibu hamil, dan lain-lain.
Solusi untuk
yang Tidak Memenuhi Kriteria:
1. Pastikan
Anda memenuhi kriteria penerima bansos.
2. Jika
merasa memenuhi kriteria tetapi tidak terdaftar, ajukan permohonan ke Dinas
Sosial atau kantor desa/kelurahan untuk diverifikasi.
Kesalahan Input Data
Penyebab: Ada kemungkinan kesalahan
dalam penginputan data, seperti NIK atau nomor KK yang salah. Solusi: Periksa
kembali NIK dan nomor KK yang Anda di
Kantor Desa atau Kelurahan. Jika
ada kesalahan, laporkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dukcapil) setempat untuk memperbaiki data.
Belum Terdaftar di DTKS
Penyebab: Bansos hanya diberikan
kepada mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS). Jika Anda belum terdaftar, nama Anda tidak akan muncul di sistem.
Solusi:
1. Ajukan
permohonan untuk masuk ke DTKS melalui kantor desa/kelurahan.
2. Siapkan
dokumen pendukung seperti KK, KTP, dan surat keterangan tidak mampu (jika
diperlukan).
Kuota Bansos Sudah Penuh
Penyebab: Kuota penerima bansos di
daerah Anda mungkin sudah terpenuhi.
Solusi: Tanyakan ke Dinas
Sosial atau kantor desa/kelurahan apakah ada program bansos lain
yang bisa Anda ikuti. Pantau
informasi terbaru tentang pembukaan pendaftaran bansos. Secara umum yang perlu diperhatikan adalah seperti
berikut.
1. Verifikasi
Data: Pastikan NIK dan KK Anda sudah benar dan terdaftar di sistem.
2. Ajukan
Permohonan: Jika belum terdaftar di DTKS, ajukan permohonan ke kantor
desa/kelurahan.
3. Hubungi
Dinas Sosial: Jika ada masalah, hubungi Dinas Sosial setempat untuk
mendapatkan bantuan lebih lanjut.
4. Pantau
Informasi Resmi: Selalu pantau informasi resmi dari Kemensos atau
pemerintah daerah tentang program bansos.
Kenapa NIK KTP Tidak Ada di Cek Bansos?
Kenapa di aplikasi cekbansos.kemensos.go.id
2025 tidak mencantumkan NIK saat mengecek? Melainkan hanya memasukkan identitas
seperti tempat dan nama penerima.
Perubahan dalam fitur aplikasi atau
platform seperti Cek Bansos yang menggantikan penggunaan NIK (Nomor Induk
Kependudukan) dengan hanya memasukkan nama saja kemungkinan besar dilakukan
untuk alasan-alasan berikut:
1.
Kemudahan Akses bagi Pengguna
Mengisi
hanya nama saja lebih mudah dibandingkan harus memasukkan NIK, terutama bagi
masyarakat yang kurang familiar dengan teknologi atau tidak hafal nomor NIK
mereka.
2.
Menghindari Kesalahan Input
NIK
adalah rangkaian angka panjang (16 digit), sehingga rentan terhadap kesalahan
pengetikan. Dengan hanya memasukkan nama, risiko kesalahan input dapat
dikurangi.
3.
Optimalisasi Proses Pencarian
Data
Platform
Cek Bansos mungkin sudah terintegrasi dengan database kependudukan yang
dikelola oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) atau sistem
lainnya. Dengan adanya integrasi ini, cukup menggunakan nama saja, sistem dapat
menemukan data yang relevan selama nama tersebut unik atau disertai informasi
tambahan seperti wilayah domisili.
4. Privasi
dan Keamanan Data
NIK
adalah data pribadi yang sensitif. Jika pengguna diminta untuk memasukkan NIK
di setiap platform, ada risiko penyalahgunaan data jika platform tersebut tidak
memiliki sistem keamanan yang memadai.
5. Kebijakan
Perlindungan Data
Pemerintah
mungkin ingin membatasi penggunaan NIK secara langsung untuk melindungi privasi
warga negara, sesuai dengan regulasi perlindungan data pribadi seperti UU PDP
(Perlindungan Data Pribadi) .
6. Efisiensi
dalam Verifikasi Bansos
Untuk
tujuan cek bansos, identifikasi awal dengan nama saja sudah cukup untuk
menampilkan status penerima bantuan. Jika diperlukan verifikasi lebih lanjut, pengguna biasanya akan diminta
untuk menyertakan dokumen pendukung atau melakukan konfirmasi melalui jalur
resmi.
7. Peningkatan
User Experience (UX)
Perubahan
ini bisa jadi bagian dari upaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user
experience) agar lebih ramah bagi semua kalangan, termasuk lansia atau
masyarakat pedesaan.
No comments:
Write CommentsNote: only a member of this blog may post a comment.